Arsip Blog

Sabtu, 30 Mei 2009

800 Juta Untuk Pelatihan Guru SD Korban Gempa Bantuan Standard Chartered Bank

JAKARTA, 10 Desember 2008 – Standard Chartered Bank hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan bantuan pelatihan 150 guru sekolah dasar di D.I Yogyakarta korban gempa bumi yang melanda provinsi ini pada tahun 2006 lalu. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Simon Morris dengan Elan Merdy sebagai Chief Operating Officer Sampoerna Foundation pada hari ini (15/09).
Standard Chartered Bank memberikan total bantuan senilai 800 juta rupiah untuk pelatihan guru sekolah dasar dari lima sekolah dasar yang terletak di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Program pelatihan guru ini bertajuk Profesionalisme Guru, Masa Depan Bangsa. Ini adalah program kelanjutan setelah sebelumnya Standard Charter Bank melalui Sampoerna Foundation membangun kembali kelima sekolah dasar itu adalah SDN 1 Donotirto Bantul, SDN Ngentak Bantul, SDN 1 Banyusoco Gunungkidul, SDN Duwet Gunungkidul, dan SDN 2 Patuk.

Selain membantu program renovasi sekolah, Standard Chartered Bank pada bulan Maret 2008 lalu juga telah memberikan beasiswa ke 500 siswa SD, SMP dan SMA, serta ke para mahasiswa yang semuanya merupakan korban gempa di D.I. Yogyakarta. Beasiswa ini diberikan untuk jangka waktu tiga sampai dengan empat tahun. CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Simon Morris, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman itu menyatakan:

“Guru adalah tonggak utama dalam pendidikan. Dengan membantu guru, berarti kita membantu meningkatkan kualitas sekitar 40 siswa dalam satu kelas yang diajar oleh guru itu. Ini adalah salah satu bentuk komitmen Standard Charter untuk membantu meningkatkan kehidupan komunitas di sekitar kami melalui program-program CSR, khususnya dalam menyiapkan masa depan yang baik untuk anak-anak Indonesia melalui pendidikan.”

Profesionalisme guru di Indonesia harus terus ditingkatkan. Menurut data dari Departemen Pendidikan Nasional 2005/2006 ada sekitar 79,4% guru di Kabupaten Bantul dan 79,2% di Kabupaten Gunugn Kidul yang tidak memenuhi kualifikasi guru. Total sekitar 79,4% guru di Propinsi DI Yogyakarta yang tidak memenuhi kualifikasi guru.

Dalam kesempatan yanga sama, Chief Operating Officer Sampoerna Foundation, Elan Merdy , mengatakan:

"Rehabilitasi pendidikan adalah sebuah proses yang harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Rehabilitasi ini tidak hanya mencakup hardware saja tapi juga software pendidikan. Insiatif Standard Chartered Bank merupakan langkah yang sangat berarti dalam proses peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk itu kami dari Sampoerna Foundation sangat berterima kasih atas kepercayaan Standard Chartered Bank memilih lembaga kami untuk menjadi mitra dalam penyaluran bantuannya.”


Standard Chartered – terdepan di Asia, Afrika dan Timur Tengah
Standard Chartered PLC, terdaftar di Bursa Efek London dan Bursa Efek Hong Kong termasuk dalam daftar top 25 FTSE-100 korporasi berdasarkan kapitalisasi pasar. Group yang bermarkas di London ini telah memiliki pengalaman lebih dari 150 tahun di dunia perbankan dan berada di berbagai pasar yang berkembang pesat di dunia, terdepan di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Pendapatan dan jumlah karyawannya telah mengganda lebih dari dua kali lipat selama lima tahun terakhir terutama yang diakibatkan oleh pertumbuhan organik dan didukung oleh akuisisi-akuisisi.

Standard Chartered beraspirasi untuk menjadi bank internasional terbaik di masing-masing pasarnya dengan menjadi mitra yang tepat bagi para pemangku kepentingan. Standard Chartered kini mempekerjakan lebih dari 73.000 karyawan dengan lebih dari 115 kebangsaan di lebih dari 1.700 cabang yang terletak di lebih dari 70 negara. Lebih dari 90 persen dari keuntungan Bank berasal dari Asia, Afrika dan Timur Tengah, dengan pendapatan yang seimbang baik dari Wholesale dan Consumer Banking. Standard Chartered memiliki komitmen untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjangnya dan dipercayai di seluruh dunia dalam mempertahankan standard yang tinggi dalam hal tata kelola perusahaan yang baik, tanggung jawab sosial, perlindungan terhadap lingkungan dan keragaman karyawannya.

Di Indonesia, Standard Chartered Bank merupakan salah satu bank asing tertua yang telah beroperasi sejak tahun 1863 di Batavia . Standard Chartered Indonesia saat ini memiliki 16 kantor cabang di tujuh kota besar, yaitu di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Solo dan Denpasar yang menjadikan Standard Chartered Bank sebagai salah satu Bank internasional dengan jejak geografis terbesar di Indonesia.

Sumber: www.standardchartered.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar