JAKARTA, 10 Desember 2008 – Standard Chartered Bank hari ini menandatangani nota kesepahaman dengan Sampoerna Foundation untuk memberikan bantuan pelatihan 150 guru sekolah dasar di D.I Yogyakarta korban gempa bumi yang melanda provinsi ini pada tahun 2006 lalu. Nota kesepahaman ini ditandatangani oleh Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Bank Indonesia, Simon Morris dengan Elan Merdy sebagai Chief Operating Officer Sampoerna Foundation pada hari ini (15/09).
Standard Chartered Bank memberikan total bantuan senilai 800 juta rupiah untuk pelatihan guru sekolah dasar dari lima sekolah dasar yang terletak di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Program pelatihan guru ini bertajuk Profesionalisme Guru, Masa Depan Bangsa. Ini adalah program kelanjutan setelah sebelumnya Standard Charter Bank melalui Sampoerna Foundation membangun kembali kelima sekolah dasar itu adalah SDN 1 Donotirto Bantul, SDN Ngentak Bantul, SDN 1 Banyusoco Gunungkidul, SDN Duwet Gunungkidul, dan SDN 2 Patuk.
Selain membantu program renovasi sekolah, Standard Chartered Bank pada bulan Maret 2008 lalu juga telah memberikan beasiswa ke 500 siswa SD, SMP dan SMA, serta ke para mahasiswa yang semuanya merupakan korban gempa di D.I. Yogyakarta. Beasiswa ini diberikan untuk jangka waktu tiga sampai dengan empat tahun. CEO Standard Chartered Bank Indonesia, Simon Morris, dalam acara penandatanganan nota kesepahaman itu menyatakan:
“Guru adalah tonggak utama dalam pendidikan. Dengan membantu guru, berarti kita membantu meningkatkan kualitas sekitar 40 siswa dalam satu kelas yang diajar oleh guru itu. Ini adalah salah satu bentuk komitmen Standard Charter untuk membantu meningkatkan kehidupan komunitas di sekitar kami melalui program-program CSR, khususnya dalam menyiapkan masa depan yang baik untuk anak-anak Indonesia melalui pendidikan.”
Profesionalisme guru di Indonesia harus terus ditingkatkan. Menurut data dari Departemen Pendidikan Nasional 2005/2006 ada sekitar 79,4% guru di Kabupaten Bantul dan 79,2% di Kabupaten Gunugn Kidul yang tidak memenuhi kualifikasi guru. Total sekitar 79,4% guru di Propinsi DI Yogyakarta yang tidak memenuhi kualifikasi guru.
Dalam kesempatan yanga sama, Chief Operating Officer Sampoerna Foundation, Elan Merdy , mengatakan:
"Rehabilitasi pendidikan adalah sebuah proses yang harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Rehabilitasi ini tidak hanya mencakup hardware saja tapi juga software pendidikan. Insiatif Standard Chartered Bank merupakan langkah yang sangat berarti dalam proses peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Untuk itu kami dari Sampoerna Foundation sangat berterima kasih atas kepercayaan Standard Chartered Bank memilih lembaga kami untuk menjadi mitra dalam penyaluran bantuannya.”
Standard Chartered – terdepan di Asia, Afrika dan Timur Tengah
Standard Chartered PLC, terdaftar di Bursa Efek London dan Bursa Efek Hong Kong termasuk dalam daftar top 25 FTSE-100 korporasi berdasarkan kapitalisasi pasar. Group yang bermarkas di London ini telah memiliki pengalaman lebih dari 150 tahun di dunia perbankan dan berada di berbagai pasar yang berkembang pesat di dunia, terdepan di Asia, Afrika dan Timur Tengah. Pendapatan dan jumlah karyawannya telah mengganda lebih dari dua kali lipat selama lima tahun terakhir terutama yang diakibatkan oleh pertumbuhan organik dan didukung oleh akuisisi-akuisisi.
Standard Chartered beraspirasi untuk menjadi bank internasional terbaik di masing-masing pasarnya dengan menjadi mitra yang tepat bagi para pemangku kepentingan. Standard Chartered kini mempekerjakan lebih dari 73.000 karyawan dengan lebih dari 115 kebangsaan di lebih dari 1.700 cabang yang terletak di lebih dari 70 negara. Lebih dari 90 persen dari keuntungan Bank berasal dari Asia, Afrika dan Timur Tengah, dengan pendapatan yang seimbang baik dari Wholesale dan Consumer Banking. Standard Chartered memiliki komitmen untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dalam jangka panjangnya dan dipercayai di seluruh dunia dalam mempertahankan standard yang tinggi dalam hal tata kelola perusahaan yang baik, tanggung jawab sosial, perlindungan terhadap lingkungan dan keragaman karyawannya.
Di Indonesia, Standard Chartered Bank merupakan salah satu bank asing tertua yang telah beroperasi sejak tahun 1863 di Batavia . Standard Chartered Indonesia saat ini memiliki 16 kantor cabang di tujuh kota besar, yaitu di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Solo dan Denpasar yang menjadikan Standard Chartered Bank sebagai salah satu Bank internasional dengan jejak geografis terbesar di Indonesia.
Sumber: www.standardchartered.co.id
Label
Arsip Blog
-
▼
2009
(108)
-
▼
Mei
(103)
- Masa Bimbingan Siswa
- PENGETAHUAN JURNALISTIK MERUPAKAN MODAL BAGI SISWA
- Pelatihan untuk Siswa Putus Sekolah
- Sekolah Rusak Rampas Hak Siswa Raih Layanan Pendid...
- Tidak Ada Alasan Menahan Rapor yang Menjadi Hak Siswa
- Pendidikan yang Menghargai Hak Siswa
- Pelayanan-pelayanan untuk Para Siswa
- Manajemen Kesiswaan
- Tercabulinya hak pribadi siswa
- Tahun Ajaran Baru, Terapkan Penilaian dengan Porto...
- Hardiknas 2009: Pendidikan Sains, Teknologi, dan S...
- Sistem Penilaian Ktsp Sma - Presentation Transcript
- YUG Bantu Pembangunan Sarana Pendidikan di Banten,...
- Teknik non-Tes dalam Pengajaran membaca
- Menyedihkan! Sarana Pendidikan Belum Sentuh Huta P...
- Diskriminasi Melanggar UU Pendidikan
- INFORMASI PELAYANAN PENDIDIKAN
- Lagi, Gedung SD Roboh di Jombang
- STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
- Belajar Bahasa Indonesia Tak Menarik Lagi
- Sastra Pertunjukan? Gampang!
- PENGERTIAN PAKEM
- Home Community Artikel Untukmu Guruku Konstruks...
- Penilaian Berbasis Kelas
- Pembelajaran Seni Budaya itu Menarik dan Menyenangkan
- Pemkot Terapkan Pembelajaran Sains Menarik Di Sekolah
- PENGARUH MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATI...
- Awas, "Bom Sosial" dari Sekolah Nasional Plus
- PENERAPAN CTL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA1
- Sekolah nasional bertaraf internasional
- Kurikulum Sekolah Internasional Harus Mengacu Kult...
- Bethany School Terapkan Kurikulum Internasional
- EVALUASI PEMBELAJARAN
- Kurikulum Untuk Anak Usia Dini, Perlukah?
- Selalu Berjubel di SD 1 Pagerejo
- 15 SARANA RUSAK
- Kurikulum Pendidikan Usia Dini
- 867 SD/MI di Banjarnegara Rusak
- PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBASIS WEB
- SARANA PENDIDIKAN
- Peran Aktif Internet dalam Pembelajaran Siswa di S...
- Sekolah Gratis Akan Perlambat Perbaikan Sarana Pen...
- PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
- Pembelajaran Aktif
- Joyful Learning sebagai Landasan Pembelajaran Sisw...
- BELAJAR BERFIKIR DENGAN MELIBATKAN OPERASI MENTAL
- BAGAIMANA MENGAJAR ANAK CERDAS ISTIMEWA?
- 3 PILAR PEMBINAAN KESISWAAN
- Tingkatkan Mutu Siswa Lewat Profesional Guru
- Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajem...
- KETIDAKADILAN DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN
- Surplus Institusi pendidikan yang dikecualikan dar...
- PEMERINTAH JANGAN RAGU-RAGU BANGUN SARANA DAN PRAS...
- UTAMAKAN LAYANAN PENDIDIKAN, SARANA PRASARANA BELA...
- FASILITAS PENDIDIKAN UNTUK ANAK CACAT, MINIM
- MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
- PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
- CTL YANG CENTIL KITA SENTIL....!!!
- KONSEP KE-PERBEDAAN DALAM PENDIDIKAN
- Manfaat Manajemen Kurikulum Pendidikan Dalam Peng...
- Kurikulum untuk Pluralitas Kebutuhan Belajar Indiv...
- Artikel: KURIKULUM / SILABUS BERDIFERENSIASI
- Memasukkan Konsep Sekolah Ramah Anak ke dalam Pend...
- Link and match: Keterkaitan dunia industri dan dun...
- KURIKULUM PENDIDIKAN DAN ANTI KORUPSI
- Berhasil Bina Sepakbola, Sukses Pimpin Sekolah
- TANTANGAN GURU TERHADAP PARADIGMA KTSP...
- GURU SEMAKIN MATERIALISTIK
- GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
- BAGAIMANA MENJADI GURU YANG BAIK (PROFESIONAL)???
- MENCARI SOSOK GURU IDEAL
- GURU MENDATANG MINIMAL SARJANA ATAU BERSERTIFIKAT
- PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU DALAM PERSPEKTIF TEKN...
- 800 Juta Untuk Pelatihan Guru SD Korban Gempa Bant...
- PROFIL GURU MASA DEPAN
- MESSAGE FROM GROUP MODERATOR
- PROFIL GURU MASA DEPAN
- TIPE-TIPE PEMIMPIN & FIGUR GURU MASA DEPAN
- SERTIFIKASI GURU ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN
- STOP SERTIFIKASI GURU!!!
- Seorang Dosen Harus Serius Lakukan Evaluasi Kegiat...
- PAK GURU, JANGAN "TEXT BOOK" DONK!!!!
- UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SEBAGAI ISSUE KRITIS PE...
- KENAPA SEKOLAH NEGERI RATA-RATA KURANG DISIPLIN DI...
- KENAPA SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL MAHAL???
- SEKOLAH MAHAL = HASILNYA BAIK?
- MAHALNYA PENDIDIKAN BERKUALITAS
- Biaya Pendidikan Sekolah Bisa Terasing dari Publik
- 36 Guru Mantapkan Kurikulum
- Pendidikan Gratis dan Nasib Sekolah Swasta
- Selamat Menempuh Ujian Nasional
- :UN yang Tak Perlu Ada
- Tinjauan Teoritis dan Praktis Evaluasi Pelaksanaan...
- PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI Pembiayaan Pendidikan...
- MALAYSIA GRATISKAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DAN MENE...
- Achmad Jabir: Pendidikan kita terlalu banyak akses...
- Achmad Jabir: Pendidikan kita terlalu banyak akses...
- Pembiayaan Pendidikan dalam Islam
- TUJUH PROVINSI BELUM TEKEN AKAD PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
- Diskusi Terfokus NGO : Review Kebijakan Pembiayaan...
-
▼
Mei
(103)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar