867 SD/MI di Banjarnegara Rusak

Pendidikan di Kabupaten Banjarnegara masih menghadapi banyak kendala. Tingkat kerusakan gedung sekolah cukup tinggi. Pada 2002, tercatat 867 SD/MI ini rusak, terdiri 265 rusak berat, rusak sedang (399) dan rusak ringan lebih dari 2,000 unit.

''Kendala ini yang akan diatasi bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun semua itu butuh dana yang cukup besar,'' kata Bupati Drs Jasri ST MM, saat jumpa pers awal tahun 2003 dengan wartawan di peringgitan Sabtu, lalu.

Didampingi Wakil Bupati Drs Hadi Supeno MSi, dan sejumlah Kadinas dan Kabag, Bupati mengatakan, tahun ini Pemkab merencanakan merehab 411 sekolah rusak. Untuk itu sudah dialokasikan dana APBD 2003 sekitar Rp 23,850 miliar.

Sejumlah itu belum termasuk dana dari Dana Alokasi Khusus (DAK), pusat atau provinsi. Kabupaten masih mengarapkan bantuan pusat/provinsi bisa turun untuk memperbaiki prasarana/sarana fisik pendidikan yang rusak, yang belum terjangkau APBD.

Pekerjaan merehab SD/MI, nantinya diserahkan Komite Sekolah. Pengalaman tahun lalu dikerjakan sendiri komite sekolah punya nilai plus. Hasil pelaksanaan dua kali lebih dibanding pekerjaan diserahkan pihak ketiga.

''Sekolah yang perlu perbaikan 4 kelas, saat dikerjakan pihak ketiga hanya empat jadi sesuai kontrak. Ketika dikerjakan komite sekolah, bisa jadi enam bahkan delapan kelas. Ini termasuk efisiensi,'' ujarnya.
Sumber Daya
Selain prasarana pendidikan, lanjut Bupati, pemkab merencanakan merekrut pegawai tak tetap (PTT). Tahun lalu, Pemkab merekrut 90 guru kontrak SLTP/SMU/SMK. Provinsi lalu menambah se-banyak 181 orang. Tahun ini akan menambah lagi.

Wakil Bupati menambahkan, Pemkab merasa senang apabila para guru PTT itu bersedia mengabdi di sekolah pelosok. Bagi guru yang bersedia mengabdi di daerah terpencil akan diberikan insentif sebesar Rp 72.500/bulan. ''Uang insentif tak dipotong sepeserpun. Jika ada guru di kota yang iri karena tak menerima insentif itu, kami akan berikan asal mereka mau pindah ke daerah pelosok,'' ujar Wabup.

sumber :
www.suaramerdeka.com Rabu, 15 Januari 2003