Arsip Blog

Sabtu, 30 Mei 2009

MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA

oleh Opick .

Beberapa hari yang lalu anak SMU sederajat telah melakukan suatu teaktrikal drama kesedihan, ketegangan dan ketakukan, wajah wajah itu begitu hebat melakoni drama tersebut sehingga setiap mata yang memandangnya ikut terbawa suasananya.

Yach.. Pemandangan itu tiap tahun menjadi tontonan umum, lalu apakah begitu syistem pendidikan di indonesia? Sungguh tragis memang, tapi itulah nyatanya.

Banyak anak didik protes tentang standar kelulusan yang tiap tahun makin meningkat. Para guru yang rela menjadi maling untuk menyelamatkan anak didiknya agar dapat lulus dari UAN, ehm.. Memang sangat memprihatinkan dunia pendidikan di Negara yang kita cintai ini.

Dari berbgai masalah diatas kita bertanya... "ini salah siapa !!??"
Apakah salah pemerintah yang selalu menaikkan standar kelulusan? Ataukah salah para pendidik yang tak mampu mengajar muri muridnya sehingga takut dengan angka 5,5 (standar kelulusan sekarang)
Atau mungkin salahnya para siswa yang enggan belajar sehingga takut dengan angka 5,5 yang tentunya jika kita lihat merupakan nilai yang kurang, kalo di raport semesteran merupakan angka merah.

Selepas dari polemik diatas mari kita coba terawang dari berbagai sudut pandang.

Kita coba bandingkan dengan standar kelulusan Negara tetangga kita (Malaysia) mereka mematok standar kelulusan 7,0 waow....! Angka yang fantastik.

Untuk itu Negara kita dalam beberapa tahun belakangan ini terus gencar menaikan standar kelulusan di Indonesia, dengan maksud "makin tinggi SDM suatu negara maka makin maju Negara tersebut" juga untuk memacu para siswa untuk lebih giat belajar, Ok emang itu Ide yang bagus tapi apa buktinya sekarang? Timbul pertanyaan "Apakah Negara kita belum siap untuk menjadi negara yang maju?".

Kembali ke Tenaga pengajar, banyak OKNUM pengajar yang belum mampu menjadi seorang pendidik yang bagus untuk siswanya, dari seorang siswa dengan suara agak mengelu mengatakan "gimana mau pinter wong gurunya jarang masuk, atau lok masuk, paling paling cumen memberi tugas yang harus di catat di papan tulis lalu keluar kelas tanpa memberi penjelasan selanjutnya" ehm.. Payah emang..

Kita kembali ke kualitas para pelajar di Indonesia.
Mari kita lihat seorang Anak Papua yang mampu menjadi pemenang lomba Matematika tingkat Internasional, dengan fasilitas pendidikan yang sangat tidak memadai, tapi mampu mengharumkan Negara Indonesia, lalu bagaimana dengan pelajar yang berada di metropolitan? Yang pasilitas belajar yang sangat mengimbangi, tapi masih takut dengan angka 5,5..

Untuk mengahiri tulisan saya ini saya coba beri kesimpulan bahwa, emang benar langkah pemerintah untuk meningkatkat SDM Indonesia dengan cara meningkatkan standar kelulusan tapi pemerintah juga perlu melihat apa yang pernah diberikan untuk memajukan kualitas pendidikan di indonesia secara menyeluruh dari sekolah sekolah metropolitan ampe sekolah pelosok yang kita tau sangat memperihatinkan। Baik dari membenahi tenaga pendidik juga pasilitas yang laen untuk menunjang pendidikan tersebut. Jangan sampai pendidikan Indonesia menjadi negara karbitan॥ Belom mateng udah mau di matengin... Hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar