Arsip Blog

Sabtu, 30 Mei 2009

Sekolah Gratis Akan Perlambat Perbaikan Sarana Pendidikan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Ahmad Suwandhi, mengatakan pencanangan program sekolah gratis berupa pembebasan biaya operasional pendidikan (BOP) bagi siswa SD/madrasah dan SMP/MTs diprediksi akan berdampak melambatnya upaya penuntasan sarana gedung yang masih banyak mengalami kerusakan parah.

Dampak lain berupa kesulitan membayar honor para sukarelawan guru yang selama ini sangat menolong penyelenggaran kegiatan belajar mengajar. Tenaga pendidik non-PNS tersebut berkisar 30 persen dari jumlah guru PNS di Kabupaten Tangerang.” Mereka terutama bekerja sebagai guru SD,” ujarnya, Senin 25/5.

Suwadhi menyebutkan, berdasarkan kalkulasi Dinas Pendidikan setempat, sekolah gratis membutuhkan biaya sekurangya Rp 566 miliar, sebanyak 50 persennya adalah porsi tanggungjawab pemerintah pusat, sedangkan separuh lagi merupakan beban tanggungan Kabupaten Tangerang atau sebanyak Rp 283 miliar. “Dari segi pembiayaan, akan berpengaruh signifikan terhadap penanganan bidang lain di sektor pendidikan. Setidaknya akan terasa pada pelaksanaan program perbaikan infratruktur dan pembayaran honor sukarelawan guru,” katanya.

Suwandhi mengakui, kondisi pendidikan di Kabupaten Tangerang masih diwarnai banyaknya kerusakan sarana gedung, khususnya untuk tingkat Sekolah Dasar. Berbeda dengan Kota Tangerang, yang sudah keluar dari masalah infrastruktur sehingga program sekolah gratis relatif tidak menjadi persoalan. “Jika melihat kondisi obyektif seperti itu, perlu ada sharing beban tiga pihak, dalam hal ini termasuk didalamnya Pemprov Banten dengan porsi 20 atau 30 persen. Namun hingga ini provinsi tidak memberikan respon,”ungkapnya.

Jatah biaya operasional pendidikan yang dibebaskan dalam skema program sekolah gratis itu untuk siswa Ssekolah Dasar berkisar Rp 72 ribu per murid per tahun, dan SMP/MTs di atas Rp 100 ribu.

Dihubungi terpisah, anggota Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Tangerang, Togu Pardamaean Tobing, menyatakan, Pemerintah Provinsi Banten sejatinya tidak lepas tangan dalam pembiayaan sekolah gratis. “Jangan Kabupaten Tangerang saja yang menanggung ongkos pendidikan bagi masyarakat ini. Bagilah bebannya,” kata Togu.

Sumber: http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2009/05/25/brk,20090525-177893,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar