Arsip Blog

Sabtu, 30 Mei 2009

Selalu Berjubel di SD 1 Pagerejo

Ditulis oleh Administrator
Tuesday, 03 February 2009

RUANG kelas yang digunakan untuk aktifitas pembelajaran di SD 1 Pagerejo Kecamatan Kertek Wonosobo, seakan tidak menyisakan area kosong. Meja dan kursi memenuhi seluruh ruangan. Sehingga untuk lewat orang dewasa -di sela meja, kurang leluasa. Rata-rata tiap ruang kelas diisi 30 meja dengan 60 kursi untuk murid. Kondisi semacam itu telah berlangsung sejak bertahun-tahun silam. Hal itu disebabkan jumlah siswa di sekolah tersebut selalu membeludak. Rata-rata anak yang ditampung di sekolah yang berada di kaki Gunung Sindoro tersebut mencapai 400an murid.

Pada tahun ajaran 2008/2009, SD 1 Pagerejo memiliki 408 siswa. Mereka terdiri atas kelas I sebanyak 79 anak; kelas II 85 murid; kelas III 66 siswa; kelas IV 58; kelas V 72 dan kelas VI 54 pelajar. Adapun ruang kelas yang digunakan untuk pembelajaran, hanya tujuh ruang.

Petrus Tri Gunadi (55 tahun) -guru kelas, kepada rombongan Dewan Pendidikan Wonosobo yang dipimpin H Slamet Raharjo Budi, kemarin, mengungkapkan bahwa untuk mengantisipasi membeludaknya siswa dalam satu ruang kelas, pihaknya terpaksa membuat kelas paralel. Khususnya yang memiliki siswa banyak (lebih dari 70 anak/kelas), yaitu kelas I, II dan kelas V.

KURANG NYAMAN: Banyaknya siswa dalam satu ruang kelas, menyebabkan pembelajaran kurang nyaman. Kondisi semacam itu sudah berlangsung sejak bertahun-tahun silam, di SD 1 Pagerejo Kecamatan Kertek Wonosobo. Ketua Dewan Pendidikan, H Slamet RB ketika meninjau sekolah tersebut, akhir Januari lalu. Foto: SM/Sudarman
KURANG NYAMAN: Banyaknya siswa dalam satu ruang kelas, menyebabkan pembelajaran kurang nyaman. Kondisi semacam itu sudah berlangsung sejak bertahun-tahun silam, di SD 1 Pagerejo Kecamatan Kertek Wonosobo. Ketua Dewan Pendidikan, H Slamet RB ketika meninjau sekolah tersebut, akhir Januari lalu. Foto: SM/Sudarman


Karena jumlah ruang yang masih kurang, maka ruang kelas untuk siswa kelas I bergantian dengan murid kelas II. Dalam hal ini, murid kelas I masuk pagi -pukul 07.00 sampai 10.00 WIB. Selanjutya, mulai pukul 10.00 WIB ruang kelas tersebut dimanfaatkan untuk siswa kelas II.

Tri Gunadi mengatakan, ketika dirinya mulai menjadi guru di tempat itu 10 tahun silam, jumlah siswa yang ditampung di SD 1 Pagerejo sudah membeludak. Kondisi semacam itu terus berlangsung tiap tahunnya. Pada hal, seluruh murid berasal dari dusun-dusun di Desa Pagerejo. Meliputi dari Dusun Tempuran; Pagersampang; Dempel dan Dusun Cangkringan.

Menurut Tri Gunadi, ruang kelas yang digunakan untuk pembelajaran adalah gedung SD Inpres tahun 1982/1983. Meski gedung dirawat, tetapi tanpa atap plafon. Pada hal ruang kelas tidak terlalu tinggi, sehingga jika siang, udara terasa gerah dan panas. Bila hujan, selain bocor juga suaranya bising.

Sehubungan dengan membeludaknya jumlah siswa, sejumlah guru mengaku bahwa pihak sekolah telah mengajukan usulan penambahan bangunan unit baru atau tambah lokal. Saat ini, SD 1 Pagerejo memperoleh bantuan dana cost sharing sebanyak Rp 105 juta. Dana tersebut dimanfaatkan untuk membangun dua lokal ruang kelas baru yang representatif. Sedangkan luas ruang kelas gedung Inpres, lebih sempit dari ukuran standar. Untuk ukuran standar adalah 7x8 meter.

Keterangan lain mengungkapkan, para lulusan SD 1 Pagerejo, pada tahun-tahun lalu yang melanjutkan ke jenjang SMP atau sederajat hanya berkisar 25 persen sampai 30 persen saja. Hal itu diduga karena faktor ekonomi keluarga. Namun untuk tahun mendatang, diperkirakan lulusan yang mau melanjutkan akan meningkat tajam.

Ketua Dewan Pendidikan, H Slamet RB menilai, berjubelnya siswa dalam satu ruang kelas (terlebih ukuran ruangan tidak standar), mengakibatkan suasana kurang nyaman. Sehingga hal itu dapat berpengaruh pada penyerapan ilmu yang diberikan. Konsentrasi siswa pun relatif tidak sepenuhnya. Beban guru pun semakin berat.

Jika setiap tahun jumlah murid selalu membeludak, lanjut H Slamet, seyogyanya diupayakan penambahan ruang kelas. Idealnya ruang kelas hanya menampung 30an anak saja. Tetapi di SD 1 Pagerejo ada kelas yang dijejali 60 murid. Sedangkan kelas dengan 72; 79 dan 85 siswa, dijadikan kelas paralel. (SM)

Sumber: http://www.e-wonosobo.com/content/view/534/77/lang,id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar