Arsip Blog

Minggu, 31 Mei 2009

YUG Bantu Pembangunan Sarana Pendidikan di Banten, Banten Percontohan GN-OTA

Ketua Gerakan Nasional Orang Tuan Asuh (GN-OTA) yang juga mantan Menteri Sosial Inten Soeweno mengatakan, Provinsi Banten merupakan satu-satunya provinsi yang dijadikan proyek percontohan GNOTA. Dia menilai, masyarakat, ulama dan pejabat pemerintah di daerah ini mempunyai dedikasi yang sangat tinggi terhadap dunia pendidikan.



"GNOTA baru dapat memberi bantuan berupa beasiswa kepada anak sekolah yang miskin, sementara aspek lainnya seperti kesejahteraan guru dan fasilitas lainnya belum bisa tersentuh GNOTA," ungkapnya di Kecaamatan Malingpin, Keb Lebak, Banten, Sabtu pekan lalu.



Menurut Inten, sejak berdiri 1996, GNOTA saat ini memberikan bantuan kepada 2.675 murid SD yang tersebar di 130 SD di Banten. Sementara yang belum mendapat bantuan tercatat 42.000 murid di 720 SD. Sedangkan, untuk tingkat nasional murid SD yang telah mendapat bantuan dari GNOT hingga Maret 2003 tercatat 3.700.000 murid. Sisanya, 8 juta murid sama sekali belum mendapat bantuan.



Ny Inten mengurai hal itu ketika meresmikan rehabilitasi sekolah yang rusak yaitu SDN Sukaraja 02 dan 03, Malingping, Kab, Lebak yang pelaksanaannya dilakukan Yayasan Untukmu Guru (YUG).



Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten Didie Supriadie mengatakan bahwa di Banten masih terdapat 4.151 gedung SD yang kondisinya rusak parah. "Ini bukan bantuan pertama kali yang diterima Provinsi Banten, pada tahun 2001 kami telah mendapatkan bantuan seragam sekolah untuk SD, SLTP dan SLTA dari GNOTA," ungkapnya.



Sedangkan pembangunan sarana pendidikan oleh YUG merupakan bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan di Tanah Air yang tertinggal jauh dari negara-negara lain di Asia, kata Ketua YUG, M. Sobirin kepada wartawan usai peresmian dua gedung SDN itu.



Dikatakannya, dalam tahun 2003 ini, pihaknya akan membangun kembali tujuh gedung SDN yang rusak parah di Kecamatan Malimping, dengan total anggaran mencapai Rp1 miliar. "Ini adalah pilot projek program kami, mudah-mudahan menjadi contoh bagi masyarakat maupun pengusaha lainnya yang peduli terhadap pendidikan," tambah Sobirin.



Acara peresmian yang berlangsung meriah ini dipandu pembawa acara anak-anak di telvisi Kak Kusumo. Serta dihadiri ratusan masyarakat setempat, dan artis Christine Hakim, Ketua GNOTA Provinsi Banten Ny Djoko Munandar, Ketua Komisi E DPRD Banten Hadjid Harnawidagda, Kepala Dinas Pendidikan Nasional Pemprov Banten Didie Supriadie, unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Malimping dan aparat Desa Sukaraja.



Sobirin menjelaskan, keputusan membangun gedung SDN



di wilayah terpencil Provinsi Banten itu, untuk dijadikan pilot proyek Yayasan Untukmu Guru didasarkan pertimbangan bahwa di wilayah ini masih banyak terdapat gedung sekolah yang rusak parah sehingga mengganggu proses belajar siswa.



"Kebetulan GNOTA mempunyai data tentang sekolah-sekolah yang rusak dan murid-murid di daerah ini yang perlu mendapat bantuan," katanya.



Sobirin mengemukakan, Yayasan Untukmu Guru sangat menaruh perhatian besar pada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih rendah.



Itulah sebabnya, saat ini Indonesia masih mengalami krisis ekonomi. Padahal, kata Sobirin, negara-negara lain yang dahulunya sama-sama menglami krisis, kondisi ekonomi sudah kembali pulih.



"Sekarang ini kualitas pendidikan kita berada di nomor urut 111 dibawah negara Vietnam yang baru merdeka, padahal dulu Malaysia meminta bantuan guru kepada kita sementara sekarang sebaliknya," ungkapnya.



Selain membantu pembangunan gedung SD, Yayasan Untukmu Guru juga membantu meningkatkan taraf hidup gurunya serta memberikan bantuan bea siswa kepada murid yang kurang mampu.



"Dunia pendidikan tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, sebab pemerintah mempunyai kemampuannya terbatas, untuk itu masyarakat harus ikut serta membantunya," ujarnya. (roy)

Sumber: http://www.hupelita.com/baca.php?id=12370

Tidak ada komentar:

Posting Komentar