Singkawang,- Tahun ajaran baru penialaian terhadap sekolah perlu ada perubahan. Penilaian dengan portofolio merupakan salah satu cara yang tepat dilakukan tahun 2004.
Demikian diutarakan Pengawas Sekolah di Kota Singkawang,Mohammad Ali Mohtar. Mengapa perlu portofolio? pria yang sering memberikan materi pembinaan teknis kepada guru-guru di sekolah ini menguraikan, penilaian perlu dilakukan secara sistematis dan terencana dengan baik agar benar-benar memberikan hasil penilaian yang akurat. Penilaian memiliki tujuan untuk menilai pembelajaran, mendiagnosis kesulitan belajar anak didik. Membedakan pembelajaran sesuai dengan keperluan anak didik, memilih dan
menempatkan anak didik memberikan informasi kepada orang tua, memberi
penguatan kepada anak didik, dan memberi penguatan untuk guru.
"Salah satu bentuk penilaian non test adalah penilaian dengan portofolio. Portofolio dapat digunakan untuk kepentingan individual, kelompok, kelas, atau sekolah, penggunaan portofolio untuk individu sangat bermanfaat sebagai dokumentasi dan pengembangan. Seorang anak didik yang dilatih untuk memiliki portofolio akan memiliki dokumen lengkap perkembangan hasil belajarnya sejak permulaan, serta dapat mengevaluasi diri sehingga dapat merencanakan untuk melakukan usaha pembenahan diri pada bagian-bagian yang dirasa kurang," bebernya.
Lebih lanjut diutarakan portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan bukti-bukti pengalaman belajar anak didik yang dikumpulkan sepanjang waktu. Misalnya selama satu semester atau satu tahun. Dalam konteks penilaian itu dapat berarti kumpulan karya anak didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan anak didik untuk memantau perkembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitudes) para anak didik.
"Portofolio digunakan sebagai lampiran dalam memberikan hasil belajar anak didik. Dengan kata lain, portofolio tidak berdiri sendiri tetapi merupakan dokumen pendukung laporan kepada orang tua. Dengan portofolio
maka informasi yang diterima orang tua dalam menerima laporan hasil belajar anak lebih lengkap karena disertai dengan dokuman perkembangan hasil belajar," tandasnya.
Penilaian dengan portofolio memiliki tujuan, untuk memantau kemajuan anak didik dari hari kehari dan untuk mendorong anak didik untuk merefleksi pembelajaran mereka sendiri,untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan anak didik secara lengkap dan dukungan data dan dokumen yang akurat. Oleh karena itu bukti-bukti hasil karya atau pekerjaan anak didik yang dikumpulkan itu harus relevan dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dimiliki anak didik sesuai tuntutan program kegiatan belajar TK/RA, SD/MI, SLTP/MTS dan SLTA/MA.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penciptaan suasana belajar mengajar yang mendukung penilaian kelas dengan portofolio, antara lain penilaian terhadap proses dan hasil, penilaian dengan portofolio tidak sekedar penilaian hasil akhir pembelajaran, melainkan juga perlu memberikan penilaianterhadap proses belajar. Dalam mencapai kompetensinya yang maximal anak didik menempuh proses pembelajaran yang melibatkan berbagai aspek kemampuannya, seperti kemampuan berfikir kritis, memperhatikan nilai estetika dan etika serta praktika yang melibatkan psikomotornya," katanya sembari menuturkan bila hal itu dilakukan maka proses perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dapat dideteksi sejak awal, sehingga guru orang tua dan bahkan anak didik itu sendiri dapat melakukan langkah-langkah perbaikan dan bimbingan yang diperlukan.(krl)< Tahun ajaran baru penialaian terhadap sekolah perlu ada perubahan. Penilaian dengan portofolio merupakan salah satu cara yang tepat dilakukan tahun 2004.
Demikian diutarakan Pengawas Sekolah di Kota Singkawang,Mohammad Ali Mohtar. Mengapa perlu portofolio? pria yang sering memberikan materi pembinaan teknis kepada guru-guru di sekolah ini menguraikan, penilaian perlu dilakukan secara sistematis dan terencana dengan baik agar benar-benar memberikan hasil penilaian yang akurat. Penilaian memiliki tujuan untuk menilai pembelajaran, mendiagnosis kesulitan belajar anak didik. Membedakan pembelajaran sesuai dengan keperluan anak didik, memilih dan
menempatkan anak didik memberikan informasi kepada orang tua, memberi
penguatan kepada anak didik, dan memberi penguatan untuk guru.
"Salah satu bentuk penilaian non test adalah penilaian dengan portofolio. Portofolio dapat digunakan untuk kepentingan individual, kelompok, kelas, atau sekolah, penggunaan portofolio untuk individu sangat bermanfaat sebagai dokumentasi dan pengembangan. Seorang anak didik yang dilatih untuk memiliki portofolio akan memiliki dokumen lengkap perkembangan hasil belajarnya sejak permulaan, serta dapat mengevaluasi diri sehingga dapat merencanakan untuk melakukan usaha pembenahan diri pada bagian-bagian yang dirasa kurang," bebernya.
Lebih lanjut diutarakan portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan bukti-bukti pengalaman belajar anak didik yang dikumpulkan sepanjang waktu. Misalnya selama satu semester atau satu tahun. Dalam konteks penilaian itu dapat berarti kumpulan karya anak didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran, digunakan oleh guru dan anak didik untuk memantau perkembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitudes) para anak didik.
"Portofolio digunakan sebagai lampiran dalam memberikan hasil belajar anak didik. Dengan kata lain, portofolio tidak berdiri sendiri tetapi merupakan dokumen pendukung laporan kepada orang tua. Dengan portofolio
maka informasi yang diterima orang tua dalam menerima laporan hasil belajar anak lebih lengkap karena disertai dengan dokuman perkembangan hasil belajar," tandasnya.
Penilaian dengan portofolio memiliki tujuan, untuk memantau kemajuan anak didik dari hari kehari dan untuk mendorong anak didik untuk merefleksi pembelajaran mereka sendiri,untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan anak didik secara lengkap dan dukungan data dan dokumen yang akurat. Oleh karena itu bukti-bukti hasil karya atau pekerjaan anak didik yang dikumpulkan itu harus relevan dengan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dimiliki anak didik sesuai tuntutan program kegiatan belajar TK/RA, SD/MI, SLTP/MTS dan SLTA/MA.
"Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penciptaan suasana belajar mengajar yang mendukung penilaian kelas dengan portofolio, antara lain penilaian terhadap proses dan hasil, penilaian dengan portofolio tidak sekedar penilaian hasil akhir pembelajaran, melainkan juga perlu memberikan penilaianterhadap proses belajar. Dalam mencapai kompetensinya yang maximal anak didik menempuh proses pembelajaran yang melibatkan berbagai aspek kemampuannya, seperti kemampuan berfikir kritis, memperhatikan nilai estetika dan etika serta praktika yang melibatkan psikomotornya," katanya sembari menuturkan bila hal itu dilakukan maka proses perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dapat dideteksi sejak awal, sehingga guru orang tua dan bahkan anak didik itu sendiri dapat melakukan langkah-langkah perbaikan dan bimbingan yang diperlukan.(krl)
sUMBER: http://arsip.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Singkawang&id=46025
Label
Arsip Blog
-
▼
2009
(108)
-
▼
Mei
(103)
- Masa Bimbingan Siswa
- PENGETAHUAN JURNALISTIK MERUPAKAN MODAL BAGI SISWA
- Pelatihan untuk Siswa Putus Sekolah
- Sekolah Rusak Rampas Hak Siswa Raih Layanan Pendid...
- Tidak Ada Alasan Menahan Rapor yang Menjadi Hak Siswa
- Pendidikan yang Menghargai Hak Siswa
- Pelayanan-pelayanan untuk Para Siswa
- Manajemen Kesiswaan
- Tercabulinya hak pribadi siswa
- Tahun Ajaran Baru, Terapkan Penilaian dengan Porto...
- Hardiknas 2009: Pendidikan Sains, Teknologi, dan S...
- Sistem Penilaian Ktsp Sma - Presentation Transcript
- YUG Bantu Pembangunan Sarana Pendidikan di Banten,...
- Teknik non-Tes dalam Pengajaran membaca
- Menyedihkan! Sarana Pendidikan Belum Sentuh Huta P...
- Diskriminasi Melanggar UU Pendidikan
- INFORMASI PELAYANAN PENDIDIKAN
- Lagi, Gedung SD Roboh di Jombang
- STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
- Belajar Bahasa Indonesia Tak Menarik Lagi
- Sastra Pertunjukan? Gampang!
- PENGERTIAN PAKEM
- Home Community Artikel Untukmu Guruku Konstruks...
- Penilaian Berbasis Kelas
- Pembelajaran Seni Budaya itu Menarik dan Menyenangkan
- Pemkot Terapkan Pembelajaran Sains Menarik Di Sekolah
- PENGARUH MEDIA VISUAL DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATI...
- Awas, "Bom Sosial" dari Sekolah Nasional Plus
- PENERAPAN CTL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA1
- Sekolah nasional bertaraf internasional
- Kurikulum Sekolah Internasional Harus Mengacu Kult...
- Bethany School Terapkan Kurikulum Internasional
- EVALUASI PEMBELAJARAN
- Kurikulum Untuk Anak Usia Dini, Perlukah?
- Selalu Berjubel di SD 1 Pagerejo
- 15 SARANA RUSAK
- Kurikulum Pendidikan Usia Dini
- 867 SD/MI di Banjarnegara Rusak
- PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEKSTUAL BERBASIS WEB
- SARANA PENDIDIKAN
- Peran Aktif Internet dalam Pembelajaran Siswa di S...
- Sekolah Gratis Akan Perlambat Perbaikan Sarana Pen...
- PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
- Pembelajaran Aktif
- Joyful Learning sebagai Landasan Pembelajaran Sisw...
- BELAJAR BERFIKIR DENGAN MELIBATKAN OPERASI MENTAL
- BAGAIMANA MENGAJAR ANAK CERDAS ISTIMEWA?
- 3 PILAR PEMBINAAN KESISWAAN
- Tingkatkan Mutu Siswa Lewat Profesional Guru
- Meningkatkan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajem...
- KETIDAKADILAN DALAM KEBIJAKAN PENDIDIKAN
- Surplus Institusi pendidikan yang dikecualikan dar...
- PEMERINTAH JANGAN RAGU-RAGU BANGUN SARANA DAN PRAS...
- UTAMAKAN LAYANAN PENDIDIKAN, SARANA PRASARANA BELA...
- FASILITAS PENDIDIKAN UNTUK ANAK CACAT, MINIM
- MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
- PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
- CTL YANG CENTIL KITA SENTIL....!!!
- KONSEP KE-PERBEDAAN DALAM PENDIDIKAN
- Manfaat Manajemen Kurikulum Pendidikan Dalam Peng...
- Kurikulum untuk Pluralitas Kebutuhan Belajar Indiv...
- Artikel: KURIKULUM / SILABUS BERDIFERENSIASI
- Memasukkan Konsep Sekolah Ramah Anak ke dalam Pend...
- Link and match: Keterkaitan dunia industri dan dun...
- KURIKULUM PENDIDIKAN DAN ANTI KORUPSI
- Berhasil Bina Sepakbola, Sukses Pimpin Sekolah
- TANTANGAN GURU TERHADAP PARADIGMA KTSP...
- GURU SEMAKIN MATERIALISTIK
- GURU SEBAGAI PENGELOLA KELAS
- BAGAIMANA MENJADI GURU YANG BAIK (PROFESIONAL)???
- MENCARI SOSOK GURU IDEAL
- GURU MENDATANG MINIMAL SARJANA ATAU BERSERTIFIKAT
- PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU DALAM PERSPEKTIF TEKN...
- 800 Juta Untuk Pelatihan Guru SD Korban Gempa Bant...
- PROFIL GURU MASA DEPAN
- MESSAGE FROM GROUP MODERATOR
- PROFIL GURU MASA DEPAN
- TIPE-TIPE PEMIMPIN & FIGUR GURU MASA DEPAN
- SERTIFIKASI GURU ANTARA HARAPAN DAN TANTANGAN
- STOP SERTIFIKASI GURU!!!
- Seorang Dosen Harus Serius Lakukan Evaluasi Kegiat...
- PAK GURU, JANGAN "TEXT BOOK" DONK!!!!
- UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SEBAGAI ISSUE KRITIS PE...
- KENAPA SEKOLAH NEGERI RATA-RATA KURANG DISIPLIN DI...
- KENAPA SEKOLAH STANDAR INTERNASIONAL MAHAL???
- SEKOLAH MAHAL = HASILNYA BAIK?
- MAHALNYA PENDIDIKAN BERKUALITAS
- Biaya Pendidikan Sekolah Bisa Terasing dari Publik
- 36 Guru Mantapkan Kurikulum
- Pendidikan Gratis dan Nasib Sekolah Swasta
- Selamat Menempuh Ujian Nasional
- :UN yang Tak Perlu Ada
- Tinjauan Teoritis dan Praktis Evaluasi Pelaksanaan...
- PEMBIAYAAN PENDIDIKAN TINGGI Pembiayaan Pendidikan...
- MALAYSIA GRATISKAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DAN MENE...
- Achmad Jabir: Pendidikan kita terlalu banyak akses...
- Achmad Jabir: Pendidikan kita terlalu banyak akses...
- Pembiayaan Pendidikan dalam Islam
- TUJUH PROVINSI BELUM TEKEN AKAD PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
- Diskusi Terfokus NGO : Review Kebijakan Pembiayaan...
-
▼
Mei
(103)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar