Arsip Blog

Minggu, 31 Mei 2009

Pembelajaran Seni Budaya itu Menarik dan Menyenangkan

Oleh : Teti Hendrawati Wahyu, S.Pd.

Selasa (31/3/09), siswa kelas VIII SMPN 1 Rangkasbitung belajar dan menampilkan seni tari kreasi di kelas secara bergiliran. Hal ini bertujuan selain sebagai bahan ajar, juga sekaligus untuk menanamkan rasa cinta terhadap seni tari daerah sehingga diharapkan dapat lebih memberikan makna kepada siswa.

Pembelajaran dengan bentuk latihan ini dirasakan lebih menarik dan menyenangkan, hal ini terlihat dari beragamnya kreasi dan pakaian yang dipakai dalam setiap penampilan. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan . Foto di bawah. salah satu kelompok yang sedang menampilkan kreasi seni tarinya

a. Kelebihan Metode Latihan

1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. 2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.

3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.
b. Kekurangan Metode Latihan
1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dan pengertian.

2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

3) Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. 4) Dapat menimbulkan verbalisme.

Mata pelajaran seni budaya ternyata akan lebih bermakna apabila dalam penyampaiannya memadukan beberapa cabang seni. Seperti yang penulis kutip dari buku “Seni Budaya” Dep.Dik. Nas, Universitas negeri Jakarta,(2008). Manfaat pembelajaran Seni Budaya Terpadu yaitu :

1. Berbagai kompetensi dasar dalam diri peserta didik dapat berkembang secara simultan dan holistik.

2. Pendidikan seni yang bersifat multilingual,multikultural,dan multidimensional dapat berkembang secara sinergis.

3. Pendidikan seni dapat dilaksanakan secara lintas disiplin ilmu dengan pendekatan “belajar melalui seni”, dan “belajar dengan seni”.

4. Memadukan kompetensi pengetahuan ,Apresiasi,Kreasi secara integral. 5. Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengemgangkan pusat minat,tema, peta konsep,kurikulum dan silabus sesuai kebutuhan dan perkembangan peserta didik. Langkah-langkah pembelajaran seni budaya terpadu dimulai dengan menentukan tema, kemudian membuat peta konsep. Contoh :Tema Ulang Tahun

Sumber : ________, ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_sma/14.ppt

________, 2008. Seni Budaya, UNJ, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar